Minggu, 10 Juli 2011

Cerita singkat kehidupan semester ini

Posted by Harry Rizka at 21.23
Akhirnya ada juga kesempatan buat ngeblog
no no, jangan ngeliatin gue dengan pandangan membunuh gitu, bukannya gue gak konsisten dengan apa yang udah gue bilang sebelumnya. Ini semua karena sebuah buku yang menyeramkan setara dengan death note, bernama laporan, serta 3 bersaudara yang bersatu padu mengalihkan dunia gue, dengan nama kuisto controlete , mid-o weirdo, dan uas-us rumitus


 3 bersaudara plus kloningan death note itu, bener - bener memisahkan gue dari bumi. Gimana enggak, gue berasa punya jadwal kencan tetap setiap selasa dan malam rabu bersama laporan kimia dan fisika. Gue ngerasa bisa ngomong kayak penyiar radio "Yak, pendengar dimanapun lo berada, balik lagi bersama gue dan 2 laporan gue yang unyu unyu di malam rabu yang indah ini. Kita akan menemani kalian sampai tengah malam lewat". Dan begonya gue itu super duper enggak jago dalam menulis laporan yang baik dan benar. Corat - coret, lupa kasih tanggal, ada yang lupa kesimpulan, keteteran di daftar pustaka, and soon yang kalo dipaparin disini bakal buat pembaca serasa minum obat tidur.


Kalo soal 3 bersaudara yang mematikan itu lain lagi ceritanya. Si anak pertama kuisto controlete, gue masih berteman baik dengan dia, jadi dia gak terlalu mengganggu hidup gue. Nah, dengan si anak tengah, mid-o weirdo, gue rada - rada gimana gitu. Sebenernya dia cuma bertahan 2 mingguan dan enggak tiap hari ganggu gue, tapi selama 2 minggu itu gue mesti berkutat dengan hapalan biologi, senyawa - senyawa yang membuat gue berasa hidup di planet molekular, dan mata kuliah laen yang gak kalah hebatnya, ha ha ha, gue cuma bisa tertawa dalam perih. Ketemu dengan anak ketiga si uas-us rumitus, gue bener - bener berasa hidup di dunia buku. Kamar gue udah gak keruan bentuknya, gue mesti berjibaku dengan buku yang udah siap menanti, mengadakan kontrak damai dengan diri gue setelah paham gak bisa main - main dengan si anak bungsu ini, dan mengasingkan diri dari dunia luar.


Selama 2 minggu (meskipun gak 2 minggu penuh) itu gue jarang banget menggunakan kata "ol", apa lagi waktu uas kimia, sms - sms yang gue pikir gak penting gak gue bales (kayak ada yang mau sms lo aja, har). Gue cuma sms-an buat nanya - nanya soal yang gak gue ngerti. Gue rela gak tidur lagi abis shubuh buat ngehapal biologi. Gue juga mesti berlatih jadi pengarang novel, soalnya mata kuliah laen kayak ilmu sosial dan budaya dasar (anak ipa mesti belajar ips katanya), perkembangan peserta didik (berhubung gue di fkip), pendidikan agama, kewarganegaraan, dan strategi pembelajarn kimia, menuntut keterampilan tangan gue buat berteman baik dengan kata - kata, gue harus mengarang bebas biar keliatan pinter dikit, soalnya gue rada susah kalo hapalan, untung soalnya pake nalar semua, fiuuuh.


Tapi, seakan semua hal itu belum puas menguji kesabaran, gue mesti dihadapi dengan kenyatan kalo muka gue gak bisa nerima cobaan itu. Akhirnya si muka menyatakan protes karena telah menyiksanya dan mengurangi jatah tidurnya dalam 2 minggu itu, dengan mengerahkan anak buahnya beramai - ramai untuk berdemo, dan anak buahnya so-called acne, no acnes. Yup, jerawat. Jerawat itu bermunculan satu demi satu, beranak pinak. Huaaaaaaaa. Memenuhi muka gue. 
Bagus
Hebat
Pinter
Keren
Gue cuma bisa pasrah. Kalo di komik - komik pasti udah ada bunyi "kretek kretek". Hancur berkeping - keping, capek, muka jerawatan, jelek, bego, idup lagi. 
Yak itu lah gambaran gue saat itu

0 comments:

Posting Komentar

 

Diary si Harry Hurry Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea